Riki Samosir ABK Meninggal di LN, Mohon Bantuan Siraja Sonang

riki meninggal di ln

Topmetro.News – ABK meninggal di LN (luar negeri). Begitulah nasib tragis yang menimpa Riki Samosir, Anak Buah Kapal (ABK) yang dilaporkan meninggal dunia di luar negeri. Selama 2 tahun tanpa kabar, Riki Samosir ABK berbendera China malah dikabarkan meninggal dunia. Pihak keluarga sempat diimingi uang ratusan juta, agar jasad Riki diperkenankan dibuang ke laut.

Sekadar diketahui, Riki Samosir, bekerja di kapal pencari ikan. Dia tercatat sebagai warga Kota Siantar-Sumatera Utara.

Sebelumnya, sejak Oktober 2019 (red, selama 2 tahun), tidak ada kabar tentang Riki Samosir yang didapatkan keluarga.

Informasi Riki telah meninggal diterima 29 Juni 2021. Dia disebut meninggal dunia pada 28 Juni 2021.

Bibi (Namboru) Riki Samosir, Rama Uli menyebut, Riki bekerja di PT Raja Crew Atlantik (RCA). Sekira 2 tahun lalu, untuk bisa bekerja di perusahaan itu, Riki berangkat ke Tegal, Jawa Tengah pada Juni 2019.

“Dia (Riki) belajar selama kurang lebih 3 bulan untuk mendapatkan buku pelayarannya dan bisa berangkat ke kapal ikan,” tutur Rama Uli.

Setelah belajar 3 bulan, pada 12 Oktober 2019, sebut Rama Uli, Riki berangkat ke Singapura, untuk bekerja.

Ia bekerja di Kapal Taihong 6, dengan kontrak kerja selama 2 tahun.

Sejak bekerja di Kapal Taihong 6 itu, kabar Riki tak lagi pernah diperoleh keluarga.

Keluarga tidak dapat menghubunginya. “Katanya tidak ada jaringan di tengah laut,” ucap Rama.

Keluarga terus berupaya mencari kabar Riki Samosir.

“Selama dua tahun kami mencari tahu bagaimana caranya, agar bisa mendapat kabar dari paraman (paraman adalah anak dari saudara laki-laki) saya itu,” ujar Rama.

Upaya itu tidak membuahkan hasil. Bahkan, lanjutnya, ketika orang tua Riki meninggal dunia pun, pihak keluarga juga tidak bisa menyampaikan kabar duka itu kepada Riki Samosir.

“Saya juga sudah menghubungi pihak perusahaan agar bisa mendapatkan sedikit kabar tentang paraman saya. Tapi, pihak kapal mengungkapkan, bahwa tidak ada jaringan, dan tidak ada hasil yang kami dapatkan,” ungkap Rama.

Hingga akhirnya, pada 29 Juni 2021 sekira pukul 11.00 WIB, keluarga tiba-tiba dihubungi, lalu memberitahu tentang kematian Riki.

“Katanya paraman saya meninggal karena sakit. Kakinya bengkak, nyeri dan susah BAB (Buang Air Besar),” ucapnya.

Dari informasi yang diperoleh, sebut Rama, karena sakit, Riki dipindahkan ke Kapal Taixiang 11 untuk mendapatkan perawatan medis.

Kabarnya, Riki dipindahkan ke Kapal Taixiang 12 Juni 2021.

“Tanggal 28 Juni pukul 02.12 WIB, paraman saya sudah meninggal dunia,” kenang Rama.

Covid-19, Tak Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Rasa prihatin itu kian bertambah, karena jasad Riki tidak dapat dibawa kembali ke rumah mereka di Jalan Tangki, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar. Alasan jasad tidak dapat dikembalikan lantaran pandemi Covid-19.

Hanya saja pihak keluarga, sebut Rama Uli, ada diiming-imingi uang ratusan juta rupiah, agar pihak keluarga tidak keberatan jasad Riki Samosir dibuang ke laut.

Untuk itu, Rama berharap perhatian pemerintah dan pihak lainnya yang mampu, supaya berkenan membantu mengembalikan jasad Riki Samosir ke Kota Siantar.

“Kami memohon bantuan saudara, teman, instansi yang berkompeten dalam masalah ini, seluruh saudara, dapat membantu agar jenazah paraman kami bisa dipulangkan ke Indonesia.”

”Kami keluarga besar Samosir juga memohon kepada keluarga besar Siraja Sonang Sedunia agar memberikan hati untuk membantu. Tolong bantu kami,” pinta Rama.

Rama mengatakan, melalui keluarga mereka yang ada di Jakarta, sedang berusaha meminta bantuan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), kedutaan, dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Kami hanya ingin jenazah Riki dipulangkan. Kami tidak berharap uang kompensasi.”

 

Mohon Bantuan Presiden Jokowi dan Luhut Panjaitan

Sementara itu, Rama Uli yang merupakan kebarat dekat Riki Samosir telah berupaya keras agar jenazah pemuda itu dipulangkan ke kampung halamannya di Jalan Rakutta Sembiring (Jalan Tangki) Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar.

Pihaknya sudah menyurati Presiden Joko Widodo dan Kementrian Kemaritiman lewat Luhut Binsar Panjaitan.

“Kami pun sudah menyurati Kedubes China yang ada di Indonesia, Presiden Joko Widodo dan juga ke Kementrian Kemaritiman bapak Luhut Binsar Panjaitan. Sudah banyak usaha yang kami lakukan agar jenazah keponakan kami ini dipulangkan,” katanya, Minggu (4/7/2021).

Menurut Rama Uli pihak pemerintah sejauh ini responnya cukup baik.

Pihak Kementrian Luar Negeri juga sudah menyurati ke China agar jenazahnya dipulangkan.

“Informasi itu kami dapat dari Tony Pangaribuan. Tony ini seorang relawan yang sudah banyak membantu ABK yang bermasalah,” ujarnya.

Kabarnya Masih Berada di Somalia

Dia menambahkan, pihak Indonesia bersedia menerima kapal yang mengantar jenazah Riki Samosir di Belitung atau di Batam. Itu informasi dari Kemenlu yang diterima pihak keluarga.

“Jenazah Riki Samosir saat ini kabarnya di Somalia. Kabar itu kami dapat dua hari yang lalu,” ucapnya.

TOPIK SERUPA | Kisah Pilu ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, meninggal karena Corona, inilah yang dialami Pujiyoko, seorang pria muda asal Jawa Tengah yang masih berusia 27 tahun. Dia dilaporkan meninggal dunia ketika bekerja di salah satu kapal pesiar terbesar di dunia, lantaran terjangkit virus COVID-19.

Dikenal sebagai seorang yang suka bepergian, berpetualang, dan mencintai kehidupan, Pujiyoko yang tumbuh dalam keluarga miskin mengadu nasib di kapal pesiar ‘Symphony of the Seas’.

Dengan bekerja di kapal, dia tidak hanya ingin menafkahi keluarganya, tapi juga mewujudkan mimpinya untuk berkeliling dunia.

“Dia senang sekali bekerja di kapal itu. Dia mendengar tentang pekerjaan itu dari temannya, lalu meminta izin saya, akhirnya saya izinkan,” kata ayahnya, Isanto.

“Ini keinginannya sendiri. Dia memang adalah pencari nafkah bagi keluarga kami.”

sumber\foto | mistar\sbnpro
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment